Absorpsi Karbohidrat Yang Berasal Dari Beras Pada Anak Usia 1-3 Tahun

Daniel Effendi, Agus Firmansyah, Sri Rezeki S Hadinegoro, Pramita G Dwipoerwantoro

Sari


Para peneliti mendapatkan bahwa pati beras cukup baik diabsorpsi di saluran cerna,
bahkan lebih baik sebagai komposisi bersama elektrolit untuk mengatasi diare. Meskipun
kecil, masih terdapat berbagai prevalensi malabsorpsi karbohidrat yang bervariasi, baik
dengan pati beras maupun dengan pati lainnya. Khin Maung-U mendapatkan prevalensi
malabsorpsi pati beras pada anak di Birma cukup besar (66,5%), sedangkan pati beras
mudah didapat di negara-negara dengan beras sebagai makanan pokok sehingga perlu
diteliti kemampuan absorpsi pati beras pada anak Indonesia. Telah dilakukan uji hidrogen
napas pada 86 anak Indonesia usia 1-3 tahun di Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan. Di antara 86 anak yang di beri meal test dengan kue pati beras 80 g
untuk setiap anak ternyata 82 anak (95,3%) masih mampu mengabsorpsi pati beras
dengan baik, hanya 4 anak (4,7%) yang mengalami malabsorpsi pati beras. Belum
diketahui pasti tipe malabsorpsi pada ke-empat anak ini. Pada penelitian ini terdapat 16
anak (18,6%) berasal dari keluarga sosial ekonomi tidak mampu, sebagian besar ibu
berpendidikan SLTP ke bawah, dan sebagian besar pekerjaan orangtuanya di sektor
swasta dan buruh. Tidak ditemukan hubungan bermakna (p>0,05) pengaruh diare pada
6 anak (7%), riwayat BBLR pada 13 anak (15,1%), status gizi kurang ataupun malnutrisi
pada 35 anak (40,7%) dan infeksi cacing/jamur pada 17 anak (19,8%) terhadap
malabsorpsi pati beras.


Kata Kunci


pati beras; absorpsi; meal test

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Soematri S, Budiarso RL, Suhardi, Sarimawar, Bachroen

C, penyunting. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT)

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1997.

Hadi P. Kolom Kolegia: UNICEF: 4 juta lebih balita

Indonesia kurang gizi, dan BKKBN buka “Crisis centerâ€.

Republika 9 September 1998. h. 9.

Almatsier S. Penuntun diet anak; Rumah Sakit Dr. Cipto

Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia.

Edisi ke-2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Sunoto. Maldigesti dan malabsorpsi pada MEP. Dalam:

Firmansyah A. Boediarso A, Suharyono, Sunoto,

penyunting. Optimalisasi tatalaksana gagal tumbuh gastrointestinal

guna meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Naskah lengkap Pendidikan Kedokteran

Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXXI; Jakarta 4-5

Februari 1995. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 1994; 55-

Suharyono. Esensial Gantroenterologi anak. Edisi ke-2,

Jakarta; Balai penerbit FKUI, 1995.

Sediaoetama AD. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi

di Indonesia. Jilid 2, Jakarta; Dian Rakyat, 1993.

Muchtadin D, Palupi NS, Astawan M. Metabolisme

zat gizi: sumber, fungsi dan kebutuhan bagi tubuh

manusia, Jilid-1, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993.

Winarno FG. Gizi dan makanan bagi bayi dan anak

sapihan: pengadaan dan pengolahan. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1987.

Gaman PM, Sherington KB (Alih bahasa: Kasmidjo RB),

penyunting. Ilmu pangan: pengantar ilmu pangan nutrisi

dan mikrobiologi, edisi ke–2, Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada, 1992.

Hubeis M. Pengantar pengolah tepung serelia dan bijibijian,

Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1984.

Auricchio S, Ciccimarra F, Rubino A, Prader A. Studies

intestinal digestion of starch in man. Enzym Biol Clin

; 9:321-37.

Levvit MD, Hirsh P, Fetzer CA, Sheahan M, Levine AS.

H2 excretion after ingestion of complex carbohydrate.

Gastroenterol 1984; 92:383-9.

Khin–Maung U, Bolin TD, Pereire SP, dkk. Absorption

of carbohydrate from rice in Burmese village chindren

and adults. Am J Clin Nutr 1990; 52:342-7.

Kerlin P, Wong L. Breath Hidrogen testing in bacterial

overgrowh of the small intestine. Gastroenterol 1988;

:982-8.

Perman JA, Modler SIV, Barr RG, Rosethal P. Fasting

breath hydrogen concentration: Normal values and clinical

application. Gastroenterol 1984; 87:1358-63.

King CE, Toskes PP. Comparison of the I gram [14 C]

xylose, 10-gram lactulose–H2 and 80-gram glucose-H2

breath tests in patient with small intestine bacterial overgrowth.

Gastroenterol 1986; 105:1404-10.

Strocchi A, Corzza G, Ellis CJ, Gasbarrini G, Levitt MD.

Detection of malabsorpstion of low dose of carbohydrate:

accuracy of various breath H2 criteria. Gastroenterol

; 105:1404-10.

Colonna P, Leloup V, Buleon A. Limiting factors of starch

hydrolysis. Eur J Clin Nutr 1992; 46 (Supl-2):S17-32.

Roy SK, Haider R, Akbar MS, Alam AN, Khatun M,

Eeckel R. Persistent diarrhoea: clinical efficacy and nutrient

absorption with a rice based diet. Arch Dis Child

; 65:294-7.

Perman JA, Mantes RG. Approach to the patien with

gas and bloating. Dalam: Yamada T, penyunting,

Texbook of gastroenterology. Edisi ke–2. Philadephia:

JB Lippincot Company, 1995; 772-82.

Kodyat BA. Masalah gizi masyarakat dan program

penanggulangannya. Dalam: Samsudin, Nasar SS, Sjarif

DR, penyunting. Masalah gizi ganda dan tumbuh

kembang anak. Naskah lengkap pendidikan kedokteran

Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXXV; Jakarta 11-

Agustus 1995. Jakarta: Binarupa Aksara, 1995:42-

Molla AA, Hossain M, Sarker SA, Molla A. Rice-powder

electrolyte solution as oral therapy in diarrhoea due

to Vibrio cholerae and Escherichia coli. The Lancet 1982;

:1317-9.

Molla AM, Ahmed SM, Greenough III WB. Rice-based

oral rehydration solution decreases the stool volume in

acute diarrhoea. Bull WHO 1985; 63:751-6.

Alam AN, Sarker SA, Molla AM, Rahaman MM,

Greenough III WB. Hydrolysed wheat based oral rehydration

solution for acute diarrhoea. Arch Dis Childhood

; 62:440-4.

Kenya PR, Odongo HW, Waswa K, dkk. Cereal based

oral rehydration solutions. Arch Dis Childhood 1989;

:1032-5.

Patra FC, Mahalanabis D, Jalan KN, Sen A, Banerjee P.

Is oral rice electrolyte solution superior to glucose electrolyte

solution in infantile diarrhoea? Arch Dis Childhood

; 57:910-2.

Mohan M, Sethi JS, daral TS, Sharma M, Bhargava SK,

Sachdev HPS. Controlled trial of rice powder and glucose

rehydration solutions as oral therapy for acute dehydrating

diarrhea in infants. J Pediatr Gastroenterol

Nutr 1986; 5:423-7.

Behrman RE. The high risk infant. Dalam: Behrman

RE, Kliegman RM, Nelson WE, penyunting. Nelson

textbook of pediatrics. Edisi ke-14. Philadelphia:

Saunders, 1992: 439-51.

Kadri N. Prematuritas: Keberadaannya, tantangan dan

kesempatan tumbuh kembang mencapai sumber daya

manusia yang handal. Pidato pengukuhan sebagai guru

besar tetap dalam Ilmu Kesehatan Anak – Perinatologi

Universitas Indonesia, Jakarta 17 Maret 1999.

Linklater JM, Khin-Maung-U, Bolin TD, dkk. Absorption

of carbohydrate from rice in Ascaris lumbricoides

infected Burmese village children. J Trop Pediatr 1991;

:323-6. Abstrak.

Ladas SD, Giorgiotis K, Raptis SA. Complex carbohydrate

malabsorption in exocrine pancreatic insufficiency.

Gut 1993; 34:984-7.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.4.2002.206-12

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.