Diagnosis dan Tata Laksana Sifilis Kongenital

Mutiara Siagian, Rinawati Rinawati

Sari


Seorang bayi perempuan yang menderita sebagai sifilis kongenital dilahirkan oleh ibu
dengan diagnosis sifilis stadium II yang tidak mendapat pengobatan. Pada umumnya
didapatkan hepatosplenomegali, ikterus, kelainan kulit, pseudoparalisis, anemia,
trombositopenia maupun monositosis, pada pemeriksaan fisik maupun laboratorium
namun, manifestasi klinis tersebut tidak ditemukan pada kasus ini. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan bahwa 50% bayi dengan sifilis kongenital asimtomatik.
Pemeriksaan mikroskopik lapangan pandang gelap tidak dilakukan karena tidak
didapatkan bahan pada bayi berupa sekret hidung maupun serum dari lesi kulit.
Pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran radio luser di metafisis tulang femur kanan
dan kiri disertai penebalan korteks, penebalan korteks juga tampak di humerus kanan;
kelainan ini sesuai dengan sifilis kongenital. Pasien ini diobati dengan penisilin prokain
75 000 U/kali intra muskular satu kali sehari selama sepuluh hari. Pemantauan secara
klinis dan pemeriksaan serologis perlu dilakukan secara berkala. Pada usia 51 hari, tidak
didapatkan kelainan. Keadaan umum baik, didapatkan kenaikan berat badan 27 gram/
hari, dan penambahan tinggi badan 8 sentimeter dalam 51 hari. Pemantauan selanjutnya
yang diperlukan adalah pemeriksaan klinis setiap bulan sampai bulan ke-3, kemudian
bulan ke-6 dan ke-12 sesudah pengobatan dan pemantauan serologi VDRL direncanakan
pada bulan ke-3 dan ke-6 untuk menilai keberhasilan terapi yang diberikan. Dengan
terapi yang adekuat diharapkan komplikasi sifilis kongenital dini dan lanjut tidak terjadi.


Kata Kunci


sifilis kongenital; kandiloma akuminatum VDRL; TPHA

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Feigin RD, Cherry JD. Syphilis. Dalam: WB Saunders

staff, penyunting. Textbook of Pediatric Infectious Diseases.

Edisi ke-2. Philadelphia: WB Saunders Company,

h. 608-20.

Sheffield JS, Wendel GD. Syphilis in pregnancy. Clin

Obstet Gynecol 1999; 42:97-106.

Ogle WJ. Spirochetal infections. Dalam: Hay WW,

Groothuis JR, Hayward AR, Levin MJ, penyunting. Current

Pediatric Diagnosis and Treatment. Edisi ke-13. Connecticut:

Appleton and Lange, 1997. h. 1053-6.

Centers for Disease Control. Congenital syphilis. Sexually

transmitted diseases treatment guidelines. MMWR

; 51:26-8.

Mc. Farlin BL, Bottoms SF, Dock BS, Isada NB. Epidemic

syphilis: Maternal factors associated with congenital

infection. Am J Obstet Gynecol 1994;

:535-40.

Humphrey MD, Bradford DL. Congenital syphilis: still

a reality in 1996. Med J Am 1996; 165:382-5.

Leach CR, Bothe JA. Syphilis in Kentucky 1993-1996.

Kentucky epidemiologic notes and reports 1997; 1-6.

Azimi P. Syphilis (Treponema pallidum). Dalam:

Behrman RE, Kliegman RM, Jensen BH, penyunting.

Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-16. Philadelphia:

WB Saunders Company, 2000 . h. 903-14.

Kolman CJ, Lara AC, Lukehart SA, Owsley W, Tuross

N. Idetification of Treponema palllidum subspecies

pallidum in a 200-year-old skeletal specimen. J Infect

Dis 1999; 180:2060-3.

Egglestone SI, Turner AJL. Serological diagnosis of syphilis.

Commun Dis Public Health 2000; 3:158-62.

Terkait NM, Aboobacker KC. Congenital syphilis: Case

report and review of the literature. Kuwait Med J 2002;

:43-6.

Hollier ML, Harstad TW, Sanchez PJ, Twickler DM,

Wendel GD. Fetal syphilis: Clinical and laboratory characteristics.

Obstet Gynecol 2001; 97:947-53.

Dorfman DH, Glaser JH. Congenital syphilis presenting

in infant after the newborn period. N Engl J Med

; 323:1299-302.

Sheffield JS, Sanchez PJ, Morris G, Maberry M, Zeray

F, Mc Intire DD, dkk. Congenital syphilis after maternal

treatment for syphilis during pregnancy. Am J Obstet

Gynecol 2002; 186:569-73.

Ricci JM, Fojaco RM, O’Sullivan MJ. Congenital syphilis:

The University of Miami/Jackson Memorial Medical

Center Experience, 1986-1988. Obstet Gynecol

; 74:687-93.

Wendel GD, Sanchez PJ, Peters MT, Harstad TW, Potter

LL, Norgard MV. Identification of Treponema

pallidum in amniotic fluid and fetal blood from pregnancies

complicated by congenital syphilis. Obstet

Gynecol 1991; 78:890-5.

Wendel GD, Maberry MC, Christmas JT, Goldberg MS,

Nogard MV. Examination of amniotic fluid in diagnosing

congenital syphilis with fetal death. Obstet Gynecol

; 74:967-70.

Mascola L, Pelosi R, Alexander CE. Inadequate treatment

of syphilis in pregnancy. Am J Obstet Gynecol

; 150:945-7.

Rolfs RT, Joesoef MR, Hendershot EF, RompaloAM,

Augenbraun MH, Chiu M, dkk. A randomized trial of

enhanced therapy for early syphilis in patients with and

without human immunodeficiency virus infection. N

Engl J Med 1997; 337:307-14.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp5.2.2003.52-7

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.