Hubungan Higiene Perorangan Anak dengan Kejadian Kusta Anak di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2015

Nisa Amira, Lilis Sulistyorini

Sari


Latar belakang. Faktor higiene perorangan yang baik merupakan faktor yang dapat mencegah penularan kusta. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian kusta. Kasus kusta anak merupakan indikasi masih adanya penularan aktif di masyarakat.
Tujuan. Menganalisis hubungan antara aspek higiene perorangan anak yang meliputi kebersihan badan dan rambut, kebersihan tempat tidur dan kebersihan handuk dengan kejadian kusta anak di Kabupaten Pasuruan tahun 2014-2015.
Metode. Penelitian analitik observasional dengan desain kasus kontrol dilakukan selama bulan Maret-Juni 2016 dengan sampel kasus dan kontrol masing-masing 16 sampel di Kabupaten Pasuruan.
Hasil. Kebersihan badan dan rambut anak yang kurang baik merupakan faktor risiko penularan kusta anak di Kabupaten Pasuruan tahun 2014-2015 (OR: 5,000; IK95% 1,096-22,820). Kebersihan handuk yang kurang baik merupakan faktor risiko penularan kusta anak tahun 2014-2015 (OR:11,667; IK95% 1,227-110,953. Kebersihan tempat tidur bukan merupakan faktor risiko penularan
kusta anak di Kabupaten Pasuruan tahun 2014-2015.


Kata Kunci


kusta; anak; hygiene

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Infodatin kusta [online] 2015 [diakses pada 30 May 2016]. Didapat dari: URL:http://www.depkes.go.id/resources/download/

pusdatin/infodatin/infodatin_kusta.pdf.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman nasional program pengendalian penyakit kusta [online] 2012 [diakses pada 26 Mei 2016]. Didapat dari: URL: http://perpustakaan.

depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/1791/2/BK2012-406.

pdf.

World Health Organization. Guide to eliminate leprosy as a public health problem. Leprosy elimination group. Geneva Switzerland: WHO; 2000.

Yudied AM. Kajian pengendalian potensial faktor risiko penularan penyakit kusta dan intervensinya di Puskesmas Pragaan Kabupaten Sumenep tahun 2007. Buletin Human Media 2008.

Rismawati D. Hubungan antara sanitasi rumah dan personal hygiene dengan kejadian kusta multibasiler. Unnes J Pub Health 2013;2:1-10.

Faturahman Y. Faktor lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian kusta di Kabupaten Cilacap 2010. Prosiding Seminar Nasional Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia pada 12 April 2011 di Tasikmalaya, Indonesia.

World Health Organization. Leprosy [online] 2015 [cited 22 April 2016]. Didapat dari: URL: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs101/en/.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. Profil kesehatan Jawa Timur 2013. Surabaya: Dinkes Jatim;2013.

World Health Organization. Global leprosy update. Weekly Epidemiological Record 2015;96:461-76.

Rosvanti A, Dewi DK, Hadimulyono M, Listiawan M. Y. Penderita kusta anak baru sebagai tolok ukur derajat endemisitas penyakit kusta. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 2010;22:91-6.

Liangbin Y, Jianping S, Min Z, Guocheng Z. Survey on child leprosy patients and problems resulted from the disease in China. Leprosy Review 2015;86:75-9.

Kerr-Pontes LRS, Baretto ML, Evangelista CMN, Rodrigues LC, Heukelbach J, Feldmenter H. Socioeconomic, environmental, and behavioural risk factors for leprosy in North-East Brazil: results of case-control study. Int J Epidemiol 2006;35:994-1000.

Agusni I, Izumi S, Adriaty D, Iswahjudi. Studi Mycobacterium

leprae dari alam lingkungan di daerah endemik kusta (bagian ke I). Maj Kedokt Indonesia 2004;12:491-5.

Mansjoer A. Kapita selekta kedokteran. Denpasar: Media Aesculapius; 2000.

Patmawati, Setiani NO. Faktor risiko lingkungan dan perilaku

penderita kusta di Kabupaten Polewali Mandar. Bul Penelitian Kes 2015;43:207-12.

Torvinen E, Meklinm T, Torkklo P, Katila M, Paulin L, Nevalainen, A. Mycobacteria and fungi in moisture-damaged building materials. App Environment Microbiol 2006;72:6822-4.

Turankar RP, Lavania M, Singh M. Dynamics of Mycobacterium

leprae transmission in environmental context: deciphering the role of environment as potential reservoir. Infection, Genetics and Evolution 2012;12:121-1.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.3.2016.187-91

Refbacks



##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.