Rituximab: Apakah Efektif dalam Tata Laksana Sindrom Nefrotik?

Sudung O. Pardede, Dimas K. Bonardo

Sari


Sebagian besar pasien sindrom nefrotik memberikan respons yang baik dengan steroid, tetapi terdapat
pasien yang tidak responsif dengan steroid dan sulit mengalami remisi, disebut sindrom nefrotik refrakter.
Berbagai regimen obat telah diberikan untuk menghindari atau mengurangi efek samping steroid, seperti
siklofosfamid, klorambusil, siklosporin, vinkristin, mikofenolat mofetil, dan takrolimus dengan hasil yang
bervariasi dan berbagai efek samping. Rituximab adalah antibodi monoklonal anti-CD20 yang menginduksi
aktivitas imunologis yang dimediasi oleh komplemen dan mencetuskan aktivitas selular tergantung antibodi
(antibody-dependent). Rituximab telah diberikan untuk mengobati sindrom nefrotik refrakter, dan pada
sindrom nefrotik relaps sering, terjadi remisi dan tidak timbul relaps. Penelitian multisenter untuk sindrom
nefrotik dependen steroid dan resisten steroid, memperlihatkan terjadi remisi pada sebagian besar pasien.
Pemberian rituximab pada sindrom nefrotik dengan gambaran patologi anatomi kelainan minimal, nefropati
membranosa, dan glomerulosklerosis fokal segmental menyebabkan remisi pada sebagian besar pasien.
Keberhasilan rituximab dalam tata laksana sindrom nefrotik idiopatik merupakan bukti terdapatnya peran
limfosit B dalam patogenesis sindrom nefrotik. Dosis yang sering digunakan 375 mg/m
2
LPB secara intravena
diberikan 4 dosis dengan interval satu minggu atau dosis 750 mg/m
2
LPB diberikan dua dosis selang waktu
dua minggu. Rituximab dapat mengurangi aktivitas penyakit dan memperbaiki sensitivitas terhadap obat
imunsupresan. Efek samping yang sering terjadi berupa reaksi akut seperti demam, nyeri abdomen, diare,
muntah, ruam kulit, bronkospasme, takikadia, dan hipertensi. Rituximab memberikan hasil yang baik
dalam tata laksana sindrom nefrotik refrakter, namun diperlukan uji klinik dengan jumlah sampel yang
cukup untuk menilai efikasi dan keamanan obat


Kata Kunci


rituximab; sindrom nefrotik dependen steroid; sindrom nefrotik resisten steroid

Teks Lengkap:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp13.4.2011.285-92

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.