Karakteristik Kasus Epilepsi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita pada Tahun 2008-2010

Anna Tjandrajani, Joanne Angelica Widjaja, Attila Dewanti, Amril A Burhany

Sari


Latar belakang. Diagnosis epilepsi berdasarkan klasifikasi The International League Against Epilepsy(ILAE)
1981 cukup sederhana, namun klinisi kesulitan dalam mengelompokkan karena satu pasien mungkin
mengalami lebih dari satu tipe kejang. Maka ILAE 1989 membuat klasifikasi baru untuk memudahkan
diagnosis tanpa menggantikan klasifikasi dan definisi sindrom epilepsi sebagai kumpulan tanda dan gejala
gangguan epilepsi. Di RSAB Harapan Kita Jakarta belum ada data sindrom epilepsi, hal tersebut menjadi
pertimbangan dilakukan penelitian ini.
Tujuan.Menilai karakteristik pasien epilepsy anak dan mengelompokkan sindrom epilepsi sesuai klasifikasi
ILAE 1989.
Metode.Penelitian dengan desain deskriptif, retrospektif menggunakan data rekam medis kasus epilepsi
atau kejang tanpa demam yang datang berobat ke RSAB Harapan Kita, pada Januari 2008 sampai dengan
Desember 2010.
Hasil.Dijumpai 141 pasien anak dengan data riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan EEG lengkap.
Didapatkan 54,6% pasien adalah laki-laki, dan 38,3% mengalami kejang pertama pada usia lebih dari satu
bulan. Pada pemeriksaan EEG 82,3% tidak normal. Sedangkan 53,1% pasien termasuk kelompok sindrom
idiopatik epilepsi umum.
Kesimpulan.Sindrom idiopatik epilepsi umum merupakan kasus terbanyak yang ditemukan di RSAB
Harapan Kita Jakarta pada tahun 2008-2010.


Kata Kunci


epilepsi; sindrom epilepsi; EEG

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Panayiotopoulos CP. The epilepsies seizures, syndromes

and management. Oxfordshire: Blandon Medical

Publishing; 2005.

Lumbatobing SM. Penyebab dan Faal Sakitan Epilepsi.

Dalam Soetomenggolo TS, Ismael S, editor. Buku

Ajar Neurologi Anak. Jakarta: BP IDAI; 1999.h.197-203.

Engel J. ILAE classification of epilepsi syndromes.

Epilepsi Research 2006:70S;S5-10.

Wolf P. Basic principles of the ILAE syndrome

classification. Epilepsi Research 2006:70S;S20-6.

Mattson RH. Overview: idiopathic generalized epilepsies.

Epilepsia 2003;44: S2-6.

Ohtsuka Y, Kobayashi K, Yoshinaga H, Oka M.

Symptomatic generalized epilepsies: clinical significance

and problems. Neurology Asia 2010;15:1-2.

Sabbagh SE, Soria C, Escolano S, Bulteau C, Dellatolas

G. Impact of epilepsi characteristics and behavioral

problems on school placement in children. Epilepsi and

Behavior 2006;9: 573-8.

Christensen J, Kjeldsen MJ, Andersen H, Friis ML,

Sidenius P. Gender differences in epilepsi. Epilepsia 2005;

:956-60.

Betting LE, Mory SB, Cendes IL, Guerreiro MM,

Guerreriro CA. EEG Features in idiopathic generalized

epilepsi: clues to diagnosis. Epilepsia 2006;47:523-8.

Tan CB. The EEG and epilepsi. Diunduh dari http://smj.

sma.org.sg/3005/3005e1.pdf. Diakses pada tanggal 3 Maret

Saldier LG, Scheffer IE, Smith S, Carstensen B, Farrell K.

EEG features of absence seizures in idiopathic generalized

epilepsi: impact of syndrome, age, and state. Epilepsia

;50:1572-8.

Koutroumanidis M, Aggelakis K, Panayiotopoulos

CP. Idiopathic epilepsi with generalized tonic-clonic

seizures only versus idiopathic epilepsi with phantom

absences and generalized tonic-clonic seizures: one or

two syndrome. Epilepsia 2008; 49:2050-62.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp14.3.2012.143-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.