Analisis Pengaruh Keaktifan Posyandu dan Keanekaragaman Makanan terhadap Status Gizi Balita di Kecamatan Jenawi
Sari
Latar belakang. Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan angka stunting di Indonesia mencapai 21,6%. Penimbangan rutin Posyandu dapat mencegah terjadinya gizi buruk. Kebutuhan asupan nutrisi dipenuhi dengan makanan yang beragam.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keaktifan Posyandu dan keanekaragaman makanan dengan status gizi balita.
Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Keanekaragaman makanan diukur dengan Dietary Diversity Score (DDS), kunjungan ke Posyandu didapatkan dari kartu menuju sehat (KMS), sedangkan status gizi didapatkan dari hasil penimbangan. Populasi penelitian meliputi 66 ibu dan balita usia 12-59 bulan di Kecamatan Jenawi. Data dianalisis melalui uji korelasi Rank Spearman dan uji resgresi logistik ordinal dengan nilai alpha 0,05.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas balita memiliki status gizi normal. Uji bivariat Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan keaktifan Posyandu dengan status gizi balita (p-value 0,003) dan terdapat hubungan keanekaragaman makanan dengan status gizi balita (p-value 0,002). Uji multivariat menunjukkan keaktifan Posyandu dan keanekaragaman makanan mempengaruhi status gizi balita sebesar 27,8%. Uji rasio odds didapatkan peluang tertinggi status gizi buruk yaitu sebesar 41,6 kali pada balita yang memiliki tingkat keanekaragaman makanan dengan kategori kurang.
Kesimpulan. Terdapat hubungan antara keaktifan Posyandu dan keanekaragaman makanan dengan status gizi balita. Tenaga kesehatan disarankan untuk mengevaluasi kegiatan Posyandu serta memberikan penyuluhan pentingnya keanekaragaman makanan bagi balita sesuai dengan ketersediaan bahan pangan lokal.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementeri Kesehat Republik Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI: 2021. h.22.
Kemenkes RI. Kemenkes RI no HK.01.07/MENKES/1928/2022 tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana stunting. Jakarta: Kemenkes RI: 2022. h.1-52.
Kemenkes RI. Hasil Survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta: Kemenkes RI: 2022.
Karanganyar K. Keputusan Bupati Karanganyar tentang Penetapan desa lokasi fokus intervensi penurunan stunting di Kabupaten Karanganyar Tahun 2021-2022.
Theresia D. Hubungan jumlah kunjungan ibu ke posyandu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Amplas. J Keperawatan Prior 2020;3:31-41.
Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2018. Kementeri Kesehat Republik Indones [Internet]. Diakses pada 5 April 2025. Didapat dari: https://www.kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/profil-kesehatan-indonesia-2018.pdf
Lumongga N, Sudaryati E, Theresia D. The relationship of visits to posyandu with the nutrition status of toddlers in amplas health center. Budapest Int Res Critics Institute-Journal [Internet]. 2022;3:2165–73. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: https://doi.org/10.33258/birci.v3i3.1149
Suparto TA, Azizah NN, Andriyani S, Puspita APW, Hermayanti Y. The Problems Affecting the Implementation of Posyandu Program: A Literature Review. JIKO (Jurnal Ilm Keperawatan Orthop) 2021;5.
Nurdin, Ediana D, Ningsih NSDM. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita ke Posyandu di Jorong Tarantang. J Endur 2019;4:220-34.
Priawantiputri W, Aminah M. Keragaman pangan dan status gizi pada anak balita di Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi. J Sumberd Hayati 2020;6:40-6.
Kemenkes. Buku saku pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita di layanan rawat jalan: Bagi tenaga kesehatan [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 2020. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: https://repository.kemkes.go.id/book/321
Kamila LN, Hidayanti L, Atmadja TFA Ghifari. Keragaman pangan dengan kejadian kurang gizi pada anak usia 6-23 bulan. Nutr Sci J 2022;1:1-7.
WHO. WHO guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age [Internet]. 2023. Geneva: World Health Organization; 2023. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/373358/9789240081864-eng.pdf
Khamis AG, Mwanri AW, Ntwenya JE, Kreppel K. The influence of dietary diversity on the nutritional status of children between 6 and 23 months of age in Tanzania. BMC Pediatr 2019;19:1-9.
Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: https://peraturan.bpk.go.id/Details/111713/permenkes-no-4-tahun-2019
Fayasari A. Penilaian konsumsi pangan. Fayakun TK, penyunting. Kun Fayakun 2020;98-103.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Jakarta: Kemenkes RI; 2020.
Purba DH, Kushargina R, Ningsih WIF, dkk. Kesehatan dan gizi untuk anak. Yayasan Kita Menulis. 2021;23–31.
Hairunis MN, Salimo H, Lanti Y, Dewi R. Hubungan status gizi dan stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita. Sari Pediatri 2018;20:1-6.
Septikasari M. Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi. UNY Press 2018;1:1-9.
Kemenkes. Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Tahun 2020 - 2024. 2020;2507:1–333. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/152564/permenkes-no-21-tahun-2020
Fitri F. Hubungan keaktifan kunjungan ibu datang ke posyandu dengan status gizi balita di Desa Pleret Panjatan Kulon Progo. Unisa 2018;6-9.
Diagama W, Amir Y, Hasneli Y. Hubungan jumlah kunjungan posyandu dengan status gizi balita (1-5 Tahun). J Ners Indones 2019;9:97.
Victora CG, Bahl R, Barros AJD, dkk. Breastfeeding in the 21st century: epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. Lancet [Internet]. 2016;387:475–90. Didapat dari: https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(15)01024-7/abstract
Abiyoga A, Setiyani IN. Hubungan antara keaktifan ibu dalam kegiatan posyandu dengan status gizi balita. J Med Karya Ilm Kesehat 2019;4:1-9.
Dahliansyah, Ginting M, Desi. Riwayat posyandu dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting anak usia 6-59 bulan di wilayah Kelurahan Siantan Hulu Kota Pontianak. Darussalam Nutr J 2020;4:128-34.
Utami NH, Mubasyiroh R. Keragaman makanan dan hubungannya dengan status gizi balita: analisis survei konsumsi makanan individu (Skmi). Gizi Indones 2020;43:37-48.
Samosir OB, Radjiman DS, Aninditya F. Food consumption diversity and nutritional status among children aged 6-23 months in Indonesia: The analysis of the results of the 2018 Basic Health Research. PLoS One 2023;18. Doi.org/10.1371/journal.pone.0281426
Br. Pasaribu LA, Yati S, Do Toka W. Hubungan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping-air susu ibu dengan status gizi pada anak usia 6-24 bulan. Sari Pediatri 2023;25:112.
Astuti DK, Sumarmi S. Keragaman konsumsi pangan pada balita stunting di wilayah pedesaan dan perkotaan Kabupaten Probolinggo. Media Gizi Indones [Internet]. 2020;15:14-21. Diakses pada 7 Maret 2025.Didapat dari: https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/10142/9069
Septiani A. Sensitivitas dan spesifisitas dietary diversity score (DDS) dalam mengestimasi kecukupan zat gizi pada balita usia 24-59 bulan di Indonesia [Internet]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017. Diakses pada 7 Maret 2025. Didapat dari: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35093
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.6.2025.383-8
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org


Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.