Faktor-faktor yang Memengaruhi terjadinya Komplikasi pada Anak dengan Infeksi Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Regita Pratiwi, Yuniati Yuniati, Muhammad Buchori

Sari


Latar belakang. Infeksi dengue memiliki tiga fase. Fase kritis yang tidak dapat dilewati dengan baik dapat menyebabkan perburukan keadaan dan komplikasi. Pemeriksaan fisik dan laboratorium merupakan pemeriksaan rutin. Status gizi, nilai trombosit dan hematokrit dapat membantu prediksi perburukan keadaan berupa komplikasi pada pasien anak dengan infeksi dengue.
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi, nilai trombosit dan kadar hematokrit dengan kejadian komplikasi pada anak dengan infeksi dengue.
Metode. Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Data diambil dari rekam medik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan menggunakan teknik purposive sampling dari bulan Februari-Maret 2020. Analisis statistik menggunakan uji Fisher exact dan Kruskal Wallis test, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.
Hasil. Didapatkan sebanyak 110 sampel, dengan rincian 36 sampel mengalami komplikasi dan 74 sampel tidak mengalami komplikasi. Nilai signifikansi yang didapatkan dari analisis data adalah status gizi p=0,036 (p<0,05, OR 2,39), nilai trombosit p=0,001 (p<0,05, OR 6,09), dan kadar hematokrit p=0,010 (p<0,05 OR 2,48).
Kesimpulan. Status gizi, nilai trombosit dan kadar hematokrit berhubungan dengan terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue.


Kata Kunci


infeksi dengue anak; komplikasi; status gizi; nilai trombosit; kadar hematokrit

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Centers for Disease Control and Prevention. Dengue and dengue hemorrhagic fever. U.S Department of Health and Human Services. 2009. Diunduh pada 4 November 2019. Didapat dari https://www.cdc.gov/dengue/resources/denguedhf-information-for-health-care-practitioners_2009.pdf.

Soedarmo SP, Garna H, Hadinegoro S, Satari H, penyunting. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2015.h.156.

World Health Organization. Dengue guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control, New Edition. 2009. Diunduh pada 4 November 2019. Didapat dari https://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue-diagnosis.pdf.

World Health Organization. Dengue and severe dengue. 2021. Diunduh pada 27 November 2021. Didapat dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue

Pan American Health Organization, World Health Organization. Epidemiological update dengue. 2020. Diunduh pada 27 November 2021. Didapat dari https://www.paho.org/sites/default/files/2020-02/2020-feb-7-phe-epi-update-dengue.pdf .

Fadilla A N, Husada D, Utomo B. Epidemiology of children with severe dengue infection in Dr. Soetomo General Hospital. J Indon Med Assoc 2020;70:41-7.

World Health Organization-Regional Office for South East Asian Region. SEARO Dengue Situation Update, 2012. Diunduh pada 4 November 2019. Didapat dari http://www.searo.who.int/entity/vector_borne_tropical_diseases/data/seardengueupdate.pdf.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi DBD di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2016.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Profil kesehatan tahun 2017. Samarinda: Depkes Kaltim; 2018.

Leovani V, Sembiring, LP, Winarto. Gambaran klinis dan komplikasi pasien demam berdarah dengue derajat III dan IV di bagian penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 1 Januari 2012 - 31 Desember 2013. JOM FK 2015;2:1-15.

Mihkael, K. Profil klinis komplikasi infeksi virus dengue pada bayi di instalasi rawat inap anak RSUD Dr. Soetomo tahun 2015-2016 (tesis). Surabaya: Universitas Airlangga, 2018.

Hakim L, Kusnandar AJ. Hubungan Status gizi dan kelompok umur dengan status infeksi virus dengue. Aspirator 2012;4:34-45.

Permatasari DY, Rumaningrum G, Novitasari A. Hubungan status gizi, umur, dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue pada anak. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah 2015;2:24-28.

Yulianto, A. Laksono, S. & Jufrie, M. Faktor Prognosis Derajat Keparahan Infeksi Dengue. Sari Pediatri 2016;18:3:198-203.

RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Profil 2017 RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. 2017. Diunduh pada 19 Januari 2020. Didapat dari: http://www.rsudaws.co.id/uploads/DOWNLOAD/Profil%20RSUD%20AWS%202017.pdf.

Hadinegoro SR, Moedjito I, Chairulfatah A, penyunting. Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI; 2014.

Food Technology BINUS University. Fungsi Zat Gizi terhadap Imunitas Tubuh. 2015. Diakses pada 25 Juni 2020. Didapat dari https://foodtech.binus.ac.id/2015/10/09/fungsi-zat-gizi-terhadap-imunitas-tubuh-2/.

Utomo WC. Hubungan status gizi terhadap derajat keparahan demam berdarah dengue pada anak usia 0-14 tahun periode Januari Desember 2016 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (skripsi). Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, 2016.

Buntubatu S, Arguni E, Indrawanti R, Laksono IS, Prawirohartono EP. Status Nutrisi sebagai faktor risiko sindrom syok dengue. Sari Pediatri 2016;18:3:226-32.

Setiati S, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2015.

Heatubun CE, Umboh A, Mongan AE, Manoppo F. Perbandingan jumlah trombosit pada demam berdarah dengue tanpa syok dan syok di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM) 2013;1:2:863-7.

TowidjojoVD, Tandungan N. Hubungan kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan demam berdarah dengue pada pasien dewasa. Jurnal Ilmiah Kedokt 2014;1:2:26-35.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp23.4.2021.242-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.