Faktor Risiko Eksternal terhadap Keterlambatan Motorik Kasar pada Anak Usia 6-24 Bulan: Studi Kasus-Kontrol

Kristian Kurniawan, Irawan Mangunatmadja

Sari


Latar belakang. Keterlambatan perkembangan merupakan kondisi ketidakmampuan anak mencapai milestone perkembangan seusianya. Perkembangan motorik kasar dapat memprediksi tingkat maturasi sistem saraf pusat fungsional sehingga keterlambatan pada domain ini akan berdampak pada keterlambatan penguasaan domain perkembangan lainnya.
Tujuan. Mengidentifikasi faktor risiko eksternal terhadap keterlambatan motorik kasar pada anak 6-24 bulan.
Metode. Penelitian dilakukan dengan metode kasus-kontrol pada populasi anak usia 6-24 bulan menggunakan data primer yang diperoleh di RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara, Jakarta Pusat dan Klinik Anakku, Jakarta Selatan.
Hasil. Diperoleh subjek sebesar 128 anak, dengan perbandingan kasus-kontrol 1:1 pada kelompok rentang usia yang sesuai. Dari hasil analisis pearson kai-kuardat diperoleh 2 faktor signifikan terhadap keterlambatan motorik kasar, yakni: status gizi kurang/buruk (p<0,001; OR=6,576; IK 95%=2,705-13,986) dan tidak diberikannya ASI eksklusif (p=0,032; OR=2,180; IK95%=1,065-4,460).
Di sisi lain, faktor urutan anak, usia ibu saat kehamilan, dan cara kelahiran menunjukkan hasil tidak bermakna terhadap keterlambatan motorik kasar. Kemudian, dari analisis multivariat dengan regresi logistik biner, menunjukkan bahwa status gizi kurang/buruk merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kejadian keterlambatan motorik kasar pada anak (p<0,001; OR=6,159; IK 95%=2,512-15,099).
Kesimpulan. Status gizi kurang/buruk merupakan faktor prediktor keterlambatan motorik kasar yang paling berpengaruh.


Kata Kunci


keterlambatan motorik kasar; anak; faktor risiko; status gizi; ASI eksklusif

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Shiel WC, Stoepller MC, Lee D, Marks JW, Mathur R, Lee C, dkk. Webster’s new world: medical dictionary. Edisi ke-3. New Jersey: Wiley Publishing Inc; 2008.h.113.

Marcdante KJ, Kliegman RM. Nelson essentials of pediatrics. Edisi ke-7. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015.h.15-20.

Grantham-McGregor S, Yin BC, Cueto S, Glewwe P, Richter L, Strupp B, dkk. Developmental potential in the first 5 years for children in developing countries. Lancet 2007;369:60-70.

Kliegman RM, Stanton BF, St Geme III JW, Schor NF, Behrman RE. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-20. Toronto: Elsevier; 2016.h.48-56.

Noritz GH, Murphy NA. Motor delays: early identification and evaluation. Pediatrics 2013;131:2016-27.

Arumsari DR, Faizi M. Faktor risiko yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan global pada balita. J Unair 2013;1:28-38.

Hikmah K. Analisis faktor-faktor risiko perkembangan anak balita di kabupaten kudus. J Kebidanan 2016;5:1-6.

Pratiwi AR. Hubungan proses persalinan terhadap perkembangan motorik pada bayi usia 4 bulan dan 10 bulan. Universitas Muhammadiyah Surakarta [PDF]. Jan 2016. [dikutip pada 03 Mai 2017]. Diunduh dari: http://eprints.ums.ac.id/41786/50/fp%20new.pdf .

Duby JC, Lipkin PH, Macias MM, Wegner LM, Duncan P, Hagan JF, dkk. Identifying infants and young children with developmental disorders in the medical home: an alogrithm for developmental surveillance and screening. Pediatrics 2006;118:405-20.

Swaiman KF, Ashwal S, Ferriero DM, Schor NF. Swaiman’s pediatric neurology: principles and practice. Edisi ke-5. Beijing: Elsevier Saunder; 2012.h.33-42.

Lehman RK, Schor NF. The nervous system; neurologic evaluation. Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, St Geme III JW, Schor NF, Behrman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-20. Toronto: Elsevier;2016. h. 2791-802.

Ali SS. A brief review of risk-factors for growth and developmental delay among preschool children in developing countries. Adv Biomed Res 2013;2:1-7.

Sachdeva S, Amir A, Alam S, Khan Z, Khalique N, Ansari MA. Global developmental delay and its determinants among urban infants and toddlers: a cross sectional study. Indian J Pediatr 2010;77:975-80.

Masloman N, Gunawan S. The association between nutritional

status and motor development in children under five years old.

Peadiatrica Indones 2005;45:07-10.

Prado EL, Dewey KG. Nutrition and brain development in early life. Nut Rev 2014;72:267-84.

World Health Organization.Exclusive breastfeeding for optimal growth, development and health of infants. Dikutip pada 14 Okt 2017. Didapat dari: https://www.who.int/elena/

titles/exclusive_breastfeeding/en/WHO.

Halpern R, Gingliani ERJ, Victora CG, Barros FC, Horta BL. Risk factors for suspicion of developmental delays at 12 months of age. J de Pediatria 2000;76:421-8.

Ali SS, Dhaded, Goudar S. The impact of nutrition on child developmment at 3 years in a rural community of India.Int J Prev Med 2014;5:494-9.

De Moura DR, Costa JC, Santos IS, Barros AJD, Matijasevich, Halpern R, dkk. Risk factors for suspected developmental delay at age 2 years in a Brazilian birth cohort. Pediatr Pernat Epidemiol 2010;24:211-21.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp21.1.2019.24-30

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.