Faktor Prognosis Sindrom Syok Dengue pada Anak

Hindra Irawan Satari, Rossy Agus Mardani, Hartono Gunardi

Sari


Latar belakang. Manifestasi klinis yang bervariasi, patogenesis yang kompleks, dan perbedaan serotipe virus membuat sulit memprediksi perjalanan penyakit dengue. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang faktor prognosis terjadinya sindrom syok dengue (SSD), tetapi semuanya menggunakan pedoman World Health Organization (WHO) tahun 1997.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor prognosis terjadinya SSD berdasarkan pedoman WHO tahun 2011.

Metode. Studi retrospektif menggunakan data rekam medik pasien anak usia 0 sampai <18 tahun dengan diagnosis demam berdarah dengue (DBD), SSD dan expanded dengue syndrome (EDS) yang memenuhi kriteria WHO tahun 2011 di RSCM dari Januari 2013 sampai Desember 2016. Variabel independen, yaitu jenis kelamin, usia, status gizi, infeksi dengue sekunder, leukopenia, nyeri abdomen, perdarahan gastrointestinal, hepatomegali dan kebocoran plasma. Syok merupakan variabel dependen. Analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil. Subyek yang memenuhi kriteria penelitian 145 pasien, 52 (35,8%) di antaranya mengalami SSD. Lima dari 52 pasien SSD mengalami syok selama perawatan di rumah sakit. Analisis bivariat yang menghasilkan faktor-faktor signifikan di antaranya, malnutrisi, gizi lebih dan obesitas, perdarahan gastrointestinal, hemokonsentrasi, asites, leukosit ≥5.000 mm3, ensefalopati, peningkatan enzim hati dan overload. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel hemokonsentrasi dan peningkatan enzim hati merupakan faktor prognosis SSD.
Kesimpulan. Hemokonsentrasi dan peningkatan enzim hati merupakan faktor prognosis terjadinya SSD.


Kata Kunci


anak; demam berdarah dengue; prognosis; syok

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Raihan, Hadinegoro SR, Tumbelaka AR. Faktor prognosis terjadinya syok pada demam berdarah dengue. Sari Pediatri 2010;12:47-52.

Pawitan JA. Dengue virus infection: predictors for severe dengue. Acta Med Indones 2011;43:129-35.

Hadinegoro SR, Moedjito I, Chairulfatah A, penyunting. Pedoman diagnosis dan tata laksana infeksi virus dengue pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.h.1-6.

Huy NT, Van Giang T, Thuy DH, Kikuchi M, Hien TT, Zamora J, dkk. Factors associated with dengue shock syndrome: a systematic review and meta-analysis. Plos Negl Trop Dis 2013;7:1-13.

Tantracheewathorn T, Tantracheewathorn S. Risk factors of dengue shock syndrome in children. J Med Assoc Thai 2007;90:272-7.

Pongpan S, Wisitwong A, Tawichasri C, Patumanond J. Prognostic indicators for dengue infection severity. Int J Clin Pediatr 2013;2:12-8.

Gupta V, Yadav TP, Pandey RM, Singh A, Gupta M, Kanaujiya P, dkk. Risk factors of dengue shock syndrome in children. J Trop Pediatr 2011;57:451-6.

Kan EF, Rampengan TH. Factors associated with shock in children with dengue hemorrhagic fever. Pediatr Indones 2004;44:171-5.

Dewi R, Tumbelaka AR, Syarif DR. Clinical features of dengue

hemorrhagic fever and risk factors of shock event. Pediatr Indones 2006;46:144-8.

Pham TB, Nguyen TH, Vu TQ, Nguyen TL, Malvy D. Predictive factors of dengue shock syndrome in children hospital no. 1 Ho-chi-Minh City, Vietnam. Bull Soc Pathol Exot 2007;100:43-7.

Junia J, Garna H, Setiabudi D. Clinical risk factors for dengue

shock syndrome in children. Paediatr Indones 2007;47:7-11.

Widiyati MMT, Laksanawati IS, Prawirohartono EP. Obesity as a risk factor for dengue shock syndrome in children. Paediatr Indones 2013;53:187-92.

Mayetti. Hubungan gambaran klinis dan laboratorium sebagai

faktor risiko syok pada demam berdarah dengue. Sari Pediatri 2010;11:367-73.

World Health Organization. Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue hemorrhagic fever: revised and expanded edition. New Delhi: South East Asian Region Office-World Health Organization; 2011.h.17-27.

Kadam DB, Salvi S, Chandanwale A. Expanded dengue. J Assoc Physician India 2016;64:59-62.

Asuhan nutrisi pediatrik. Panduan praktik klinis departemen ilmu kesehatan anak RSCM. Jakarta: RSCM; 2015.h.306-9.

Boamah L, Balistreri WF. Manifestations of liver disease. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi ke-18. Philadelphia: WB Saunders; 2007.h.1662.

Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Abdomen. Dalam: Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, penyunting. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2. Jakarta:Sagung Seto; 2000.h.103.

Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro S, Satari H. Infeksi virus

dengue. Dalam: Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro S, Satari HI, penyunting. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis. Edisi ke-2. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. h.155-81.

Infeksi virus dengue. Panduan praktik klinis departemen ilmu kesehatan anak RSCM. Jakarta: RSCM; 2015.h.167-82.

Pothapregada S, Kamalakannan B, Thulasingham M. Risk factors for shock in children with dengue fever. Indian J Crit Care Med 2015;19:661-4.

Phubhakdi CB, Hemungkorn M, Thisyakorn Usa, Thisyakorn C. Risk factors influencing severity in pediatric dengue infection. Asian Biomedicine 2008;2:409-13.

Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Is dengue severity related to

nutritional status? Southeast Asian J Trop Med Public Health 2005;36:378-84.

Halstead SB. Dengue fever/dengue hemorrhagic fever. Dalam:

Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi ke-18. Philadelphia: WB Saunders;2007.h.1005-7.

Trang NTH, Long NP, Hue TTM, Hung LP, Trung TD. Association between nutritional status and dengue infection: a systematic review and meta-analysis. BMC Infect Dis 2016;16:172-83.

Yulianto A, Laksono IS, Juffrie M. Faktor prognosis derajat keparahan infeksi dengue. Sari Pediatri 2016;18:198-203.

Ramachandran S, Geral A, Kamall M, Geral R, Roy MP. Changing trends in clinicopathological parameters in dengue with evaluation of predictors of poor outcome in children. Int J Contemp Pediatr 2016;3:1411-5.

Risniati Y, Tarigan LH,Emiliana Tjitra E. Leukopenia sebagai prediktor terjadinya sindrom syok dengue pada anak dengan demam berdarah dengue di RSPI. Prof. dr. Sulianti Saroso. Media Litbang Kesehatan 2011;21:96-102.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp20.3.2018.131-7

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.